Andi Goda

penjelasan tentang ilmu lingkungan hidup

Lanjutan Karakteristik Limbah B3 Edisi 2

Lanjutan Karakteristik Limbah B3 Edisi 2 kali ini adalah lanjutan dari artikel andi goda yang sempat terpotong pada waktu yang lalu. artikel sebelumnya yang saya tulis adalah memahami 6 karakteristik Limbah B3. silakan dibaca karena merupakan awal dari artikel lanjutan ini.

3. Bersifat Reaktif

Limbah yang bersifat reaktif adalah limbah yang dapat menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi. Limbah ini memiliki beberapa sifat sebagai berikut
a. Pada keadaan normal, tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan,
b. dapat bereaksi hebat dengan air
c. Apabila bercampur dengan air, maka berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan uap, gas, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan,

asap beracun - Limbah yang bersifat reaktif
asap beracun dari efek Limbah B3

d. Merupakan limbah sianida, sulfida atau amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12.5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan
e. mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (25 derajat celcius, 760 mmHg),
f. Menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organic peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi

4. Bersifat Beracun

Limbah beracun adalah suatu limbah yang mengandung pencemar dan bersifat racun bagi manusia dan lingkungan sekitar. limbah B3 dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius jika masuk kedalam tubuh, baik melalui pernpasan, kulit maupun mulut

5. Menyebabkan Infeksi

Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah yang berasal dari laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang sudah mengandung bakteri, kuman penyakit seperti bagian tubuh manusia yang diamputansi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi

6. Bersifat Korosif

Limbah korosif merupakan limbah yang memiliki sifat dan karakter dibawah ini :
a. Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit
b. mennyebabkan proses pengaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih besar dari 6.35 mm/tahun dengan temperature pengujian 55 derajat celcius
c. Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah yang bersifat asam atau lebih besar dari 12.5 untuk yang bersifat basa

Demikian Lanjutan karakteristik Limbah B3 edisi kedua yang dapat saya sampaikan lengkap.. semoga menambah referensi anda dalam belajar dan mencari materi tentang bab ini. Terima kasih

Memahami 6 Karakteristik Limbah B3 Edisi 1

Dalam materi pelajaran kali ini masih sama tentang limbah dan sebelum kita Memahami 6 Karakteristik Limbah B3 Edisi 1. ada baiknya kita mengetahui apa penyebab limbah B3 itu sangat berbahaya sekali bagi Kita. setelah andi goda mencari dan menganalisa beberapa uji toksikologi, alasannya tidak lain adalah sebagai berikut :

a. Bisa menyebabkan atau memberikan pengaruh buruk terhadap terjadinya dan/atau meningkatnya kematian dan/atau sakit yang serius

b. Berpotensi menimbulkan bahaya terhadap kesehatan manusia dan/atau lingkungan apabila limbah b3 disimpan, diangkut, dimanfaatkan, diolah, ditimbun, dan dibuang dengan tidak benar atau tidak dikelola

setelah mengetahui bahayanya limbah beracun tersebut, berikut adalah karakteristik limbah B3, yaitu mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, bersifat beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif. dibawah ini adalah penjelasan tiap itemnya.

1. Mudah Meledak

Limbah yang mudah meledak adalah suatu limbah yang berada pada suhu dan tekanan tertentu. pada standarnya 25 derajat celcius, 760 mmHg dapat meledak melalui reaksi kimia dan atau fisika. dan dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.

Karakteristik Limbah B3 mudah meledak

2. Mudah Terbakar

Limbah yang mudah terbakar adalah limbah yang punya salah satu sifat dibawah ini
a. Limbah yang berupa cairan
Limbah yang berupa cairan akan mudah terbakar jika terdapat situasi berikut
- Mengandung alcohol kurang dari 24% volume dan/atau mempunyai titik nyala kurang dari 60 derajat C (140 derajat F)
- Terjadi kontak dengan api, percikan api, atau sumber nyala lain pada tekanan udara 76mmHg

b. Limbah yang berupa padatan
Limbah yang berada pada temperature dan tekanan standar (25 derajat C, 760 mmHg) mudah menyebabkan kebakaran. contohnya melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan. Limbah padat jika terbakar dapat menyebabkan sebuah kebakaran yang terjadi terus – menerus dalam waktu yang lama.
Apabila titik nyala limbah kurang dari 40 derajat C, berarti karakteristik limbah B3 itu mudah sekali terbakar.

Karakteristik Limbah B3 terbakar

c. Limbah yang bertekanan mudah terbakar

d. Limbah Pengoksidasi
Apabila waktu pembakaran limbah sama atau lebih pendek dari waktu pembakaran senyawa standar, berarti karakteristik limbahnya mudah terbakar.

Bersambung ke artikel Lanjutan karakteristik limbah B3 Edisi kedua yang berisi 4 sifat lagi

itulah beberapa sifat dan karkter yang saya rangkum dalam tema Memahami 6 Karakteristik Limbah B3. simak kelanjutannya ya dihalaman selanjutnya.

Uji Toksikologi Limbah B3 dan Penyakit Minamata

Pelajaran yang akan saya bagikan kali ini adalah tentang kisah penyakit minamata dan Uji Toksikologi Limbah B3 yang merupakan lanjutan dari materi kemarin. disini Andi Goda memberitahukan jika uji tosikologi limbah b3 mempunyai 2 sifat, yaitu sifat akut dan sifat kronik.

Uji Toksikologi Limbah B3

Sifat Akut, adalah suatu uji hayati yang digunakan untuk mengukur hubungan dosis respons antara limbah dengan kematian hewan uji. pengujian tersebut berfungsi untuk menetapkan nilai LD50

Yang kedua adalah sifat kronik, yaitu uji toksik, mutagenic, karsinogenetik, teratogenetik, dan lai-lain. cara melakukan uji ini adalah dengan mencocokkan zat pencemar yang terdapat pada limbah berdasarkan pertimbangan suatu faktor tertentu.

Penyakit minamata, Akibat dari limbah B3

dibawah ini adalah akibat dari limbah b3 yang terjadi di negara Jepang. informasi ini juga ada dalam klikgaul.com, jika anda tidak tahu apa situs klikgau.com dan juga spesifikasinya, silakan baca sekilas Klikgaul.com yang sudah saya terbitkan.

penyakit minamata yang tepatnya terjadi di pinggir teluk minamata, jepang, suatu tempat pemukiman masyarakat nelayan. beberapa pabrik industry membuang limbah kedalam teluk minamata. dan para ahli kimia pabrik tersebut mengatakan bahwa limbah pabrik yang memang mengandung methylmercury (MeHg) tidak berbahaya. mereka beralasan bahwa dengan fakta fitoplankton, zooplankton, dan jenis ikan lainnya yang masih bisa bertahan hidup dalam teluk minamata itu.

penderita Penyakit Minamata

Kebiasaan penduduk nelayan teluk minamata yang gemar makan ikan, telah menyebabkan terakumulasinya kadar methylmercury yang berlipat ganda didalam tubuh mereka. setelah sekitr 10 tahun, kadar mercury didalam tubuh telah berlipat gand, sampai dengan ribuan kali dibandingkan dengan kadar mercury didalam air limbah itu sendiri atau fitoplankton.

karena methylmercury termasuk dalam sumber limbah b3 (bahan berbahaya dan beracun), maka menimbulkan dampak nyata pada kesehatan tubuh. dampak yang timbul adalah: keturunan dari nelayan yang telah mengkonsumsi ikan dari teluk minamata mengalami cacat jasmani dan mental. cacat tersebut disebut sebagai penyakit minamata oleh kalangan ahli kesehatan. penyakit itu dapat terjadi dimana saja melalui proses akumulasi dan penggandaan biologic.

Sekian dari saya sedikt tentang penyakit minamata dan uji toksikologi limbah B3. semoga menambah wawasan anda dan mengetahui betapa berbahayanya limbah di sekitar kita.

Sumber Limbah B3

Sumber Limbah B3 adalah salah satu dari 3 cara mengelompokkan cara identifikasinya. limbah b3 sendiri dapat kita temui dimanapun. dengan kita sadari atau tidak, kita pun pernah menggunakannya. sebagian dari kita, bahkan termasuk andi goda sendiri sudah mulai menyadari dan sedikit demi sedikit menguranginya, bahkan tidak menggunakan sama sekali bahan yang mengandung Limbah B3.

tetapi masih banyak orang lain diluaran sana yang sudah mengetahui bahaya limbah B3, tetapi masih menggunakannya. dan yang lebih tragis lagi, mereka tidak memperhatikan cara pembuangan menurut kaidah yang benar.

Sumber Limbah B3 dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dari. bahkan menurut informasi dari salah satu web portal berita di klikgaul.com yang membahas masalah health (kesehatan), sumber b3 dapat berasal dari sisa – sisa rumah tangga, pasar, pabrik, rumah sakit, apotek, dan laboratorium.

Sumber limbah b3 dari pasar

Menurut PP 85/1999, jenis limbah B3 dapat dibedakan berdasarkan dengan sumbernya. Dalam lampiran PP 85/1999, juga dijelaskan jenis limbah b3 menurut sumber-sumbernya adalah sebagai berikut :

1. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik (PP 85/1999)

Limbah B3 tersebut pada umumnya tidak berasal dari sebuah proses utama, tetapi berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi (inhibitor korosi), pelarut kerak, atau kemasan. contohnya adalah asap kendaraan bermotor dan asap dari cerobong pabrik

Sumber limbah b3 dari cerobong asap pabrik

2. Limbah B3 dari sumber spesifik (PP 85/1999)

Limbah yang berasal dari sumber spesifik ini berasal dari proses suatu industry atau kegiatan secara spesifik dapat ditentukan berdasarkan kajian ilmiah. contohnya adalah merkuri, arsen dan deterjen.

3. Limbah B3 berasal dari sumber kimia kedaluwarsa, tumpahan, bekas kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi (PP 85/1999)

Limbah ini berasal dari produk atau barang yang tidak memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan atau tidak dapat dimanfaatkan lagi. hal yang serupa juga berlaku untuk sisa kemasan limbah b3 dan bahan – bahan kimia yang kedaluwarsa. contoh dari sumber ini adalah obot-obatan dari rumah sakit dan apotek yang kedaluwarsa, tumpahan minyak ke laut, botol kemasan obat atau zat kimia, dan plastic.

Demikian topic yang saya bahas mengenai Sumber Limbah B3. semoga bermanfaat dan baca terus pengetahuan tentang B3 di blog saya ini.